Program Satu Desa Satu Mesjid (SDSM) yang dipelopori Bupati Tanah Bumbu dr Zairullah Azhar kian disenangi orang tua peserta didik yang anaknya nyantri di program ini. Mereka minta program ini konsisten digelar karena mampu mengubah perilaku generasi muda yang gemar gawai kini sudah suka ke mesjid.
Tanah Bumbu – Puluhan bocah di Desa Dwi Marga Utama,Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Selasa (21/11/2023) malam riang gembira mengikuti proses kegiatan Program Satu Desa Satu Mesjid (SDSM) di Mesjid Al Falah.
Dari salat magrib berjamaah dan belajar mengaji serta hapalan alquran yang di bimbing Ustadz Faturrahman. Mereka tampak menikmati rangkaian kegiatan, menebar senyum dan ikhlas menjalani proses nyantri di mesjid.
Meski diantaranya sesekali terlihat sambil bercanda gurau, namun mereka tetap serius melaksanakan program SDSM. Sebagian santri dipantau dan di ikuti orang tuanya sekaligus ikut melaksanakan ibadah berjamaah. Para orang tua senang menyaksikan anak-anaknya dekat dengan agama.
“Kami berharap program ini terus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan dengan menambah kegiatan keamanan lainnya,” ungkap orang tua santri, Endang Maryuni.
Sementara rangkaian SDSM di Mesjid Al Falah, Desa Dwi Marga Utama, Kecamatan Sungai Loban ini disaksikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Samsir bersama jajarannya serta Kepala Desa DMU, Azhar.
Kehadiran mereka untuk melakukan monitoring dan evaluasi progres Program SDSM untuk mengetahui perkembangannya.
“Dari hasil monev disimpulkan jumlah santri bertambah dan volume hapalan Alquran mereka meningkat,” ujar Samsir, diamini Kades DMU Azhar.
Selain itu, sambutannya, dalam rangka memotivasi santri, pemdes setempat memberikan reward berupa uang jajan bagi para santri.
“Pemberian uang jajan itu sebagai upaya memberikan motivasi bagi santri agar mereka rajin ke mesjid mengikuti SDSM,” tuturnya.
Ditambahkan Samsir, kedepan diwacanakan, selain keterlibatan SKPD PEMKAB, Pemdes dan tokoh masyarakat, Program SDSM juga bakal diusulkan untuk mengajak organisasi kepemudaan atau remaja mesjid.
“Karena kaum milenial dinilai memiliki banyak gagasan dan inovasi kreatif. Sehingga akan menambah variasi Program SDSM,” pungkasnya. [alh]