Internet dan TV pun langsung dipasangkan agar anak-anak ini bisa menonton TV dan ada hiburan di dalam rumah. Karena mereka hampir tidak keluar rumah demi menjaga adik kecilnya itu.
Anak tertua kembar perempuan masih berumur 14 tahun sudah tidak sekolah, anak ketiga putus sekolah SMP, dan anak keempat putus sekolah dibangku kelas 4.
Dewi Kurnia pun curhat tentang keadaan mereka yang kehidupannya sulit sebagai single parent dan harus mengurus anak-anaknya, dan harus menjalani kehidupan sulit selama hampir 7 tahun belakangan ini.
“Sejak lahir kondisinya seperti ini, tidak bisa ditinggalkan dan harus dijaga untuk makan dan minum anak saya dengan selang. Selama ini masih ada bantuan dari pemerintah daerah dan itu lah yang kami harap untuk bertahan hidup,” kata Kurnia.
Namun bantuan tersebut, kata Dewi, belum bisa memenuhi kehidupan mereka sehingga mau tidak mau harus berjuang hidup.
Dengan kedatangan Kapolres Tanah Bumbu bersama jajarannya, ia sangat terharu dan merasa bisa kembali bersemangat hidup.
“Kedatangan bapak dan ibu ini, membuat kami merasa hidup kembali. Datang untuk membantu kami, sangat berterimakasih sekali,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Tanbu AKBP Arief Prasetya SIK, mengaku perihatin dengan keadaannya. Ia harus menahan air mata melihat kondisi anak stunting yang harus terbaring dan tubuh kecilnya itu.
Arief membawakan peralatan elektronik dan sembako serta kebutuhan anak tersebut agar mereka bisa terhibur.
“Dalam rangka Hari Bhayangkara ini, kami mendengar ada anak penderita stunting dan kami datang melihat langsung untuk melihat kondisinya. Dan kita lihat sangat memprihatinkan apalagi anak-anaknya semuanya putus sekolah dan disini kami coba bantu untuk melanjutkan pendidikannya,” ucap AKBP Arief.
Sebab itu, Kapolres memboyong Kepala Desa, Dinas Sosial dan Kapolseknya untuk melihat langsung dan melakukan penanganan keluarga Dewi Kurnia.
Sementara itu, Kepala Desa Sepunggur, Sampurna mengatakan selama ini tidak ada laporan sehingga ia belum lama mengetahui itu. Bahkan sebenarnya KTP-nya masih Kecamatan Simpang Empat sehingga masih belum bisa diproses untuk hal lainnya.
“Kami baru tahu juga. Setelah kami cek ternyata masih kecamatan Simpang Empat dan sekarang kita bantu proses administrasi KTP dulu agar bisa kita bantu disini sebagai warga kami dan bisa dapatkan bantuan dari desa dan pemerintah,” katanya didampingi pihak perwakilan Dinas Sosial. [kim]