Hasil produksi petani dipastikan lebih baik dengan hasil panen menggunakan alat itu. Selain itu, bisa mempersingkat durasi panen dan meminimalisir biaya serta mengurangi kebocoran benih.
“Ini akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan petani karena hasil panen bisa lebih maksimal dan hemat biaya,” ujarnya.
Kabid Pengembangan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tanah Bumbu, Roby Chandra mengaku baru bisa mengakomodir dan merealisasikan usulan para petani di desa ini karena keterbatasan anggaran.
Pengadaan alat ini perlu anggaran besar dan kini bisa direalisasikan karena harganya yang bernilai ratusan juta. Namun berkat dukunga anggota legislatif, alat ini bisa terbeli dan dihibahkan.
“Penyaluran ini bisa direalisasikan berkat peran dan dukungan Pemerintah Daerah dan Legislatif sehingga kali ini Gapoktan Sehati bisa mendapatkan alat ini. Harapannya, bisa mengurangi susut panen dan hasilnya bisa lebih maksimal,” pungkasnya. [kim]