Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu – Evakuasi delapan jasad korban jatuhnya helikopter jenis BK117-D3 di Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu oleh Tim SAR Gabungan akhirnya selesai, Kamis (4/9/2025) malam.

Butuh waktu 16 jam lebih bagi Tim SAR Gabungan untuk menuntaskan operasi evakuasi helikopter dengan kode registrasi PK-RGH milik operator Eastindo ini. Proses evakuasi tak dihadiri keluarga para korban.

Evakuasi 8 jasad dimulai Kamis (4/9/2025) pagi dari pukul 06.00 Wita dan baru rampung pukul 22.00 Wita. Proses berlangsung penuh kehati-hatian. Tim SAR Gabungan harus menerapkan pola estafet dengan tandu untuk bisa menyesuaikan dengan kondisi alam yang ekstrim.

Karena lokasi jasad berada ditengah hutan lebat dan belum terjamah manusia. Posisinya berada di lereng gunung dengan kondisi akses jalan setapak dan terjal sehingga menyulitkan proses evakuasi.

Usai dimasukkan dalam kantong jenazah kemudian digotong, dilanjutkan dengan membawa ambulance secara estafet dan dipindahkan ke mobil ambulan yang telah disiapkan pemerintah kabupaten setempat di Jalan Poros Batulicin-kandangan KM 81.

Dari 8 jasad, enam diantaranya dalam kondisi anggota tubuh tak utuh. 2 korban lainnya masih utuh.

Konvoi angkutan jenazah dilepas Bupati Tanah Bumbu Andi Rudi Latif dan dikawal aparat kepolisian untuk diantarkan ke RS Bhayangkara Banjarmasin.

Dalam keterangannya, Bupati menyampaikan duka mendalam atas musibah ini, sekaligus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim SAR gabungan, aparat TNI-Polri, Basarnas, serta para relawan yang telah bekerja tanpa mengenal lelah menuntaskan operasi kemanusiaan.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Kami juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh unsur yang terlibat, yang telah bekerja dengan penuh dedikasi dalam misi kemanusiaan ini,” ujar Bupati Andi Rudi Latif.

Korban yang berhasil dievakuasi antara lain Capten Haryanto Tahir, Hendra Darmawan, Yudi Febrian Rahman, Andys Rissa Pasulu, Iboy Irfan Rosa, Mark Werren, Pereira Quinto, dan Santha Kumar. Tiga nama terakhir merupakan warga negara asing.

Sementara itu, dari lokasi kecelakaan hanya black box helikopter yang berhasil dievakuasi. Sementara penyebab jatuhnya helikopter dengan registrasi PK-RGH milik operator Eastindo ini masih dalam penyelidikan KNKT.

Direktur Operasi Basarnas Laksamana Yudhy Bramantyo menegaskan bahwa tim hanya mengevakuasi black box helikopter dari lokasi kejadian, sementara bangkai helikopter ditinggalkan karena kondisi medan.

“Penyebab kecelakaan saat ini masih dalam penyelidikan KNKT. Kami berharap hasil investigasi dapat segera diketahui untuk kepentingan keselamatan penerbangan di masa mendatang,” jelasnya.

Bramantyo juga menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh Pemerintah Daerah Tanah Bumbu, khususnya kepada Bupati beserta jajaran, sehingga operasi penyelamatan ini dapat berjalan dengan baik dan tuntas sesuai harapan.

Sebelumnya diberitakan, Heli naas ini hilang kontak 10 menit setelah lepas landas dari Bandara Gusti Syamsir Alam Kotabaru dengan rute Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Senin (1/9/2025) pagi lalu.

Kemudian puing heli dan penumpangnya ditemukan setelah tiga hari dalam misi pencarian pada Rabu (3/9/2025) kemarin tak jauh dari titik koordinat hilang kontak di Desa Gunung Raya, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Rabu (3/9/2025) sore. [tim]

Advertisements