Demo Kadesnya, Puluhan Warga Betung Serbu Kantor Zairullah

Tanah Bumbu, lenterabanua.comDemo Kadesnya, Puluhan Warga Betung Serbu Kantor Zairullah

SEBANYAK 40 warga Desa Betung, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu serbu kantor bupati setempat di kawasan Komplek Perkantoran Gunung Tinggi, Kecamatan Batulicin, Senin (19/9/2022) siang.

Bacaan Lainnya

Mereka mendesak bertemu Bupati dr Zairullah Azhar untuk mengadukan ulah kepala desa mereka. Mengadukan terkait prilaku Kepala Desa Betung, Masruddin, yang tidak memberikan pelayanan kepada mereka terkait dokumen kepemilikan tanah.

Parahnya mereka menuding sang oknum kades terkesan ada itikad tidak baik untuk menguasai lahan puluhan warga tersebut seluas 80 hektar.

Diantaranya dengan melakukan penggarapan tanah warga tanpa seizin mereka. Mereka mengakui persoalan ini sudah berlangsung lama dan sudah kerap di mediasi. Namun tak pernah menemukan titik terang.

“Warga menuntut kejelasan terkait hak kepemilikan mereka melalui penerbitan dokumen sah,” terang Lamsakdir, Advokasi warga, diamini masyarakat yang turut aksi.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="1" judul="Baca Juga : "]

Selain Itu, kata Lamsakdir, mereka juga menolak segala tindakan intimidasi dan pengancaman terhadap warga oleh oknum tertentu.

“Bahkan warga ada yang sempat di intimidasi dan ancaman,” terangnya.

Mereka mendesak pemerintah kabupaten turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan yang berlarut-larut ini. Sehingga tidak terjadi hal tak di inginkan dikemudian hari.

Saat dikonfirmasi via telepon, Kades Betung, Masruddin mengaku belum mendapatkan informasi terkait aksi warganya di kantor bupati.

“Belum dapat kabar saya. Nanti dicek, terkait apa ya,” ungkapnya dengan nada bingung saat disampaikan soal kasus lahan.

Tapi kades mengatakan sudah beberapa kali melakukan mediasi dengan warga YANG mengklaim. Namun belum ada solusi.

“Kami tak mengeluarkan dokumen sah kepemilikan lahan karena mereka belum bisa membuktikan legalitasnya dan hanya berdasarkan pengakuan,” terangnya.

Ia juga membantah adanya intimidasi maupun penguasaan kepada lahan dimaksud. “Tidak benar. Itu fitnah,” tegasnya.

Setelah melakukan pertemuan dengan perwakilan pemkab, warga diminta bubar dulu. Pemkab menginstruksikan Camat Kusan Hilir kembali memediasi kedua belah pihak.

Dengan kekecewaan, warga akhirnya membubarkan diri. Mereka mengeluhkan kalau hanya mediasi lagi. Karena mediasi-mediasi sudah sering digelar, namun tak pernah membuahkan hasil.

“Kami hanya hanya menuntut hak saja,” teriak mereka sambil berlalu meninggalkan kantor bupati. [kim]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *