Penulis : Redaksi

Kabupaten Banjar, lenterabanua.com – Ketua DPRD, Muhammad Rofiqi menilai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar lamban melakukan evakuasi hingga menimbulkan korban jiwa.

“Ini sudah ada laporan beberapa warga korban banjir yang meninggal didalam rumahnya yang terendam,” beber Rofiqi usai membagikan bantuan korban banjir Kecamatan Martapura, Kamis (14/1/2021).

Disebutkan dia, dapat laporan warga korban banjir di Desa Akar Baru Kecamatan Martapura Timur, salah satu bayi meninggal dunia saat rumahnya dikepung banjir yang semakin meninggi. “Kejadiannya 3 hari yang lalu dan ini disampaikan langsung oleh warga di sana saat evakuasi,” sebut dia.

Di Desa Murung Kenanga Kecamatan Martapura, warga tersengat listrik dirumahnya yang terendam banjir hingga mengakibatkan meninggal dunia. “Ini sangat memprihatinkan sampai terjadi seperti ini,” sesal dia.

Kejadian korban meninggal dunia di lokasi banjir juga terjadi di Kelurahan Tanjung Rema Darat Kecamatan Martapura. Remaja perempuan berusia 13 tahun diduga tidak bisa berenang gagal menyelamatkan diri dari banjir.

“Ini langsung dari pak Camat Martapura informasinya korban meninggal dunia di lokasi banjir,” sambung Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Banjar ini.

Korban jiwa lainnya, lanjut dia, dapat informasi yang beredar dari medsos. Bayi usia satu bulan warga Desa Sungai Batang Ilir Kecamatan Martapura Barat, juga meninggal dunia di dalam rumahnya yang dikepung banjir tinggi.

“Screenshot (tangkapan layar) percakapan tersebut warga meminta bantuan perahu karet mengevakuasi jenazah korban untuk segera memakamkan di kecamatan Martapura,” lanjut dia.

Rofiqi juga menyebut Pemkab Banjar terkesan tidak serius dalam menangani permasalahan banjir yang semakin parah merendam sembilan kecamatan dengan jumlah korban jiwa mencapai puluhan ribu.

“Pemkab sangat lambat melakukan evakuasi korban banjir. Sarana penyelamatan juga sangat minim,” tuding dia.

Bahkan, menurut dia, untuk bantuan makanan saat ini justru lebih banyak yang berasal dari bantuan pihak di luar pemerintah. “Kami saja DPRD Banjar justru membagikan bantuan makanan hasil dari bantuan yang bukan berasal dari pemerintah,” terang dia.

Advertisements