Banjarbaru – Visi misi Banjarbaru Emas dari Hj. Lisa Halaby – Wartono berhasil membuat terkesan warga di Jalan Intan Sari, RT 21 RW 04, Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kamis (31/10).
Koordinator tim pemenangan, Wahyuddin, menyampaikan untuk mewujudkan Banjarbaru Emas, ada sejumlah program unggulan yang akan dilakukan.
Misalnya, seperti bantuan untuk rumah tidak layak huni, rukun kematian, anak yatim, disabilitas dan anak kurang mampu, juga pemuktahiran data warga tidak mampu.
Hj Lisa Halaby – Wartono, sebutnya, juga perhatian terhadap pelaku UMKM, sehingga ada program penyediaan kawasan sentra UMKM, pendampingan, pelatihan, pemberdayaan hingga penyediaan wadah kreatif masyarakat.
“Yang paling penting adalah upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Melalui program Best Quality Government,” kata Ujud, sapaan akrabnya.
Ia juga mengingatkan jika alasan Hj. Lisa Halaby mengundurkan dari sebagai PNS tidak lain hanya karena ingin berkontribusi lebih besar untuk masyarakat Kota Idaman.
“Beliau ASN 24 tahun, rela mengundurkan diri untuk pian (kalian) sabarataan (semua). Beliau ingin berkontribusi lebih luas, bukan hanya melalui yayasan, tapi sebagai Wali Kota,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Hj Lisa Halaby merupakan Pimpinan Yayasan Abdul Aziz Halaby. Sebelum mencalonkan diri maju di Pilkada Banjarbaru, ia sempat mengabdi 24 tahun di Pemkot Banjarbaru.
Sementara itu, Ketua RT21, Yusfi, menuturkan jika ia dan warganya sepakat dengan seluruh program yang diusung Hj. Lisa – Wartono.
Ia juga menitipkan harapan, jika Hj Lisa Halaby terpilih, agar infrastruktur di setiap rukun tetangga merata, alias tidak tebang pilih.
“Kalau visi misi kami setuju. Cuma kami berharap supaya pembangunan infrasrtuktur di RT – RT ini merata. Karena sekarang ini belum merata. Wilayah di RT sana lebih bagus dari di sini. Kalau bisa infrastruktur tiap RT ini merata. Itu saja,” ucapnya.
Di antara warga yang hadir, ada Diah Sri Wahyuni, yang juga menitipkan harapannya. Ibu rumah tangga yang akrab dipanggil Diah itu menyampaikan agar pemerintah memfasilitasi angkutan umum menuju ke Rumah Sakit (RS).
“Ini sering sekali kejadian, warga yang mau ke RS itu kesulitan mencari kendaraan. Kebanyakan mereka warga kurang mampu. Jadi menggunakan ojek, dan ojek ini untuk bolak – balik RS itu ongkosnya mahal, sedangkan perlu juga menebus obat. Jadi ini masukan untuk Bu Lisa, jika nanti terpilih,” tuntasnya.