Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Perekonomian masyarakat di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dalam waktu segera bakal mengalami perubahan. Diprediksi usaha menengah disektor pertambangan rakyat akan menggeliat.
Pasalnya pengusaha ibukota Jakarta, PT Shoutern Mineral Resources bersama konsursium investor asal Jepang, Malaysia, Thailand dan Bangladesh bekerja sama dengan perusahaan pribumi PT Stagen Indah Borneo yang sudah join dengan Perusda Kotabaru, membangun terminal laut terintegrasi.
Yakni, pembangunan pelabuhan besar yang akan melayani pengapalan kecil hingga tongkang jenis vessel untuk pengangkutan batubara hasil bumi lainnya di Kabupaten Kotabaru dan sekitarnya.
Rencananya pembangunan terminal laut terintegrasi itu dipusatkan Desa Tanjung Baru, Kecamatan Kelumpang Tengah, sebagai pelabuhan rakyat untuk melayani dan menyiapkan sarana pengiriman sumber daya alam (SDA) dari masyarakat.
Menurut Owner PT Shoutern Mineral Resources, Sarwar Mustapa pihaknya menggandeng investor asal Bangladesh menggelontorkan investasi hingga 200 juta USA Dolar atau sekitar Rp 2,8 triliun untuk pembangunan terminal laut di Kabupaten Kotabaru.
“Tujuan kita adalah terminal yang dibangun akan memproses batubara milik penambang rakyat. Kita ingin menghidupkan geliat perekonomian,” ucap Sarwar Mustapa, didampingi koleganya dari Bangladesh, Ahmed, Minggu (5/12/2021) malam saat ditemui di Hotel Ebony Batulicin, Tanah Bambu.
Ia mengatakan juga sebanyak 11 pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kabupaten Kotabaru yang siap di integrasikan dengan kawasan terminal laut tersebut.
“Kami akan menggarap kawasan pelabuhan ini diawal dengan menyiapkan lahan seluas 25 hektar. Baru nanti dilanjutkan penambahan diatas lahan 80 hektar guna menyempurnakan integrasinya,” jelasnya.
Dituturkannya, disela diskusi bersama join houldingnya PT Stagen Indah Borneo, project ini melibatkan konsultan dan kontraktor asal Jepang bersama Korea Selatan, yang sebelumnya sudah 2 tahun terakhir melakukan kajian didaerah ini.
“Project ini juga nantinya bakal disokong konsultan lokal yang sudah berpengalaman dibidangnya,” lanjutnya.
Ditanya alasan pihaknya berani menggelontorkan investasi besar di Kabupaten Kotabaru, Sarwar mengaku lokasinya yang strategis dan juga potensi batubara yang besar menjadi magnet korporasi mereka untuk merancang bisnis jangka panjang ini.
“Selain itu kami mendapatkan jaminan dari pemerintah dan dukungan dari sejumlah perusahaan asing. Hal ini yang membuat kami yakin untuk berinvestasi di Kotabaru,” tegas pria berkebangsaan Bangladesh, tapi sudah lama menetap di Indonesia dan Malaysia ini.
Diakuinya, saat ini semua tahapan sudah dilaksanakan. Bahkan sudah ada nota kesepahaman dengan berbagai pihak, termasuk join bersama Perusahaan Daerah (Perusda) PT Multi Usaha Pratama Saijaan melalui kemitraan dengan PT Stagen Indah Borneo.
“Tinggal start dan memulai saja lagi. Ini lagi proses pelaksanaan,” tukasnya.
Disebutkannya, kehadiran mereka selain untuk berbisnis juga bertekad membantu daerah menjadi maju dengan geliat perkonomian berbasis kemasyarakatan. Yakni murni melibatkan pelaku usaha lokal dan penambang rakyat yang diakomodir Perusda.
“Kita ingin pendapatan daerah meningkat dan kesejahteraan masyarakatnya tercipta melalui efek domino operasional terminal ini,” harapnya.
Sementara inisiator sekaligus fasilitator project ini, H Amin Burhan selaku Owner PT Stagen Indah Borneo mengatakan sangat tertarik dengan proyek mercusuar ini karena memberikan ruang sangat luas bagi masyarakat setempat.
“Project ini tujuannya untuk memberdayakan masyarakat. Kebetulan saya sendiri putra daerah Kotabaru. Sehingga sangat berminat mengembangkan kampung halaman,” ucapnya.
Diceritakan Amin, konsep awal ia memadukan perusahaan lokal, nasional, internasional dengan masyarakat ini sebagai wujud keprihatinan terhadap pelaku usaha rakyat yang belum terakomodir untuk memaksimalkan bisnisnya. Padahal banyak potensi alam didaerah ini yang belum tergarap.
“Nanti semua usaha rakyat bakal terintegrasi. Mereka juga akan dipandu untuk mengelola manajemen, pelaporan hingga pemasaran yang baik dan ideal. Sehingga nanti bisa mandiri,” sambungnya.
Dibeberkan Amin, terminal laut ini dibangun guna memberikan kesempatan bagi penambang rakyat untuk berkembang agar maju. Mereka nantinya juga bisa dibina asosiasi yang menaungi penambang rakyat selain perpaduan join bisnis yang dijalankan.
“Saya optimis kedepan project terintegrasi ini bakal memberikan dampak positif bagi daerah dan masyarakat. Mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tentunya menggenjot pendapatan kabupaten,” imbuhnya.
Diketahui, kemitraan pembangunan project ini melibatkan banyak pihak. Tak hanya investor asing dan perusahaan nasional. Juga mengandalkan Perusahaan Daerah (Perusda) PT Multi Usaha Pratama Saijaan dibawah komando H Andi Tanrang Alydrus selaku Direktur Utama, kemudian dibackup PT Aulia Barakat Indonesia Wilayah Banjarmasin ditangani H Achmad Aulia Rachman sebagai group PT SIB. ***