Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu – Petani Desa Anjir Baru, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu siap memanen suara dukungan untuk Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu Nomor Urut 1, Andi Rudi Latif – H Bahsanuddin (ARB) dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024 ini.

Janji itu disampaikan sejumlah kelompok tani (Poktan) di desa tersebut saat kegiatan panen padi perdana di areal persawahan Anjir Baru, Senin (7/10/2024) siang. Tim ARB turut menyaksikan dan memberikan suport para petani saat panen tersebut.

Mereka menyatakan dukungannya kepada paslon ARB dengan kemenangan mutlak melawan kotak kosong pada 27 November 2024 mendatang.

Ketua Poktan Sinar Kusan Desa Anjir Baru, Aspan menuturkan pihaknya siap mendukung Paslon Andi Rudi – H Bahsanuddin.

“Untuk petani disini, kami lihat mendukung. Sangat mendukung dengan adanya Paslon ARB. Mudah-mudahan beliau (ARB) bisa sukses (terpilih,” ujar Aspan, diamini petani lainnya.

Ia berpesan jika nantinya ARB terpilih bisa memperhatikan pertanian di desa ini. Karena selama ini petani Anjir Baru sudah diberikan amanah untuk menjadi daerah penghasil pangan.

“Kami dari petani Anjir Baru ini juga mendapat semacam kepercayaan untuk penanganan swasembada pangan di Kusan Hulu,” tuturnya.

Karena di daerah ini, sambungnya sudah menerapkan tanam 2 hingga 3 kali tanam dalam setahun apabila cuaca mendukung.

“Sekali lagi kedepannya, kelompok tani di desa ini bisa diperhatikan pemerintah daerah untuk meningkatkan hasil pertanian disini,” imbuhnya.

Sehingga, lanjutnya, pertanian di Desa Anjir Baru bisa maju, mandiri dan modern.

Disebutkannya, jika luasan lahan persawahan produktif seluas 160 hektar dari 400 hektar lebih. “Sisanya masih dalam kondisi lahan tidur dan belum bisa digarap karena kondisi saluran belum maksimal karena kendala air cukup dalam,” katanya lagi.

Setiap panen rata-rata menghasilkan gabah kering giling sebanyak 4 sampai 5 ton per hektar untuk sawah tanpa penggunaan pupuk.

“Sedangkan yang menggunakan pupuk sesuai aturan pemerintah seperti sekarang ini sekitar 8,5 ton gabah kering panen per hektar,” jelasnya.

Setiap kelompok tani akan mendapatkan 50 ton lebih yang siap didistribusikan ke pembeli. “Jika dirupiahkan, setiap hektarnya mencapai Rp30 juta. Angka ini sangat bagus bagi petani karena minimnya operasional dalam menggarap tanam hingga panen,” tambahnya lagi.

Ia berharap kedepan ini menjadi PR pemerintahan berikutnya. Sehingga lahan tidur bisa digarap menjadi areal produktif melalui program cetak sawah baru.

Sementara itu dalam panen padi di Desa Anjir Baru itu, puluhan petani berkumpul turut membantu mengumpulkan hasil padi yang panen menggunakan mesin perontok atau combine. *

Advertisements