Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu, lenterabanua.com Pendapatan PPI Batulicin 138 Persen, MHY: Saya Terkesan!

KEPALA Pelabuhan Perikanan (PPI) Batulicin, Akhmad Syarwani, menyebutkan, realisasi penerimaan kas daerah (PAD) pihaknya selama 2022 mencapai Rp335 juta. Atau sebesar 138 persen dari target Rp245 juta.

“Pada 2023, kami ditargetkan sekitar Rp500 juta artinya kami harus mengembangkan lagi penerimaan di pelabuhan baik itu lahan, bangunan yang bisa menjadi potensi pendapatan,” ucapnya, Jumat (20/1/2023) usai menerima kunjungan kerja Komisi II DPRD Kalsel.

Syarwani menjelaskan, dalam memaksimalkan PPI Batulicin, pemerintah pusat telah mengalokasikan melalui DAK sebesar Rp2,6 Miliar. “Itu untuk pemasaran ikan termasuk peningkatan lantai dermaga, drainase dan sebagainya. Bahkan, kami juga mendapatkan ABPD Murni untuk membangun APF dan Cold Storage,” bebernya.

Selanjutnya, ia bersama masyarakat akan melakukan penelusuran terkait tumpang tindih lahan yang disekitar lokasi lahan pelabuhan. “Dengan adanya dokumen yang disebutkan pak Burhan tadi, nanti kita telusuri siapa yang terlibat dalam penyelesaian lahan ini,” tutupnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi mengaku terkesan atas capaian penerimaan PAD di PPI Batulicin dan 2023 kembali dinaikkan.

“Memang kalau bisa dikatakan terbesar karena pendaratan yang sering berlabuh tak hanya dari Kalsel saja melainkan dari Kalbar dan Kaltim ikut memasok atau mengambil ikan di sini. Terkadang Kalteng datang,” ujarnya.

Legislator yang akrab Paman Yani ini membeberkan, PPI Batulicin juga bakal mendapat suntikan DAK 2023 untuk pengembangan infrastruktur. Hal itu juga agar lokasinya lebih representatif lagi.

“Jalan juga, saya yakin ini akan bagus lagi. Cuman, infrastruktur yang kurang nanti akan kita tambah melalui APBD di Badan Anggaran yang mudah-mudahan menjadi pelabuhan besar di Kalsel sebagai rujukan utama,” paparnya.

Kendati demikian, menurut dia, PPI Batulicin sudah mengalami banyak kemajuan. Bahkan, potensi sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tak diragukan lagi.

“Tahun 2022 mereka (PPI Batulicin) bisa meyakinkan kita dan ternyata itu benar,” ucapnya terkesan.

Namun, ada hal yang saat ini masih menjadi target penyelesaian masalah baik tingkat legislatif atau pun pihak eksekutif yakni terkait lahan. Dimana, persoalan pelik itu ada dipihak ketiga.

“Ada keterkaitan aset, barang kali bisa dikoordinasikan dengan rekan dari Pelindo agar bisa diselesaikan,” pungkasnya. [kim]

Advertisements