Penulis : Redaksi

Jakarta, lenterabanua.com – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu saat ini gencar membangun sebuah misi peningkatan potensi pariwisata di Bumi Bersujud.

Upaya Pemkab ini terdengar hingga ke telinga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). Mereka mengapresiasi langkah tersebut.

Hal itu diutarakan, salah satu staf Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif, Dewa usai menerima kunjungan kerja (Kunker) Komite Perencana Pembangunan Daerah, Ir Anwar Ali Wahab dan Staf Khusus Bupati Tanbu, Ir Yazidie Fauzie di kantor Kemenparekraf Jakarta, Selasa (1/3/2022) kemarin.

“Kami sangat mengapresiasi. Adanya komitmen yang baik dari pemerintah daerah untuk memajukan pariwisata daerah, dan memang butuh kolaborasi antara daerah dan pusat, untuk mengembangkan pariwisata itu,” ungkapnya.

Kendati begitu, ia memaparkan hal lebih diunggulkan pada program 2022 oleh Menteri Kemenparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno ialah lebih fokus pada kawasan Desa wisata.

“Terus kemudian ada Kabupaten Kota kreatif, apresiasi generasi Indonesia, terus ada penyelenggaraan event itu aja. Mungkin itu nanti yang bisa di kolaborasikan dengan pusat itu saja,” ungkapnya.

Seperti diketahui, pada pemilihan tersebut bakal ada 50 desa terbaik. “Nanti bisa di buka saja di Jadesta (Jejaring Desa Wisata), disitu ada semua persyaratannya, ada indikator penilaiannya disitu semua lengkap,” jelasnya.

Dikatakan, pendaftarannya saat ini sudah dibuka. Sedangkan, untuk penilaiannya akan berjalan dua hingga tiga bulan kedepan.

“Mungkin bulan dua atau tiga bulan kedepan, tapi yang jelas itu sudah di buka untuk pendaftaran. Jadi terserah saja kalau kita daftar sebanyak-banyaknya wisata,” bebernya.

Sementara itu, Staf Khusus Bupati Tanbu, Ir Yazidie Fauzie mengungkapkan, kunker dilakukan merupakan hasil diskusi dengan rekannya, Ir Anwar Ali Wahab kemudian diteruskan ke  pada Bupati, dr Zairullah Azhar.

“Bahwa ada rencana dan usulan kami untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu berawal dari situ. Memang, saya lihat dengan pak Anwar wisata alam di Tanah Bumbu sangat luar biasa wisata alamnya,” ungkapnya saat diwawancara, Kamis (3/3/2022).

Namun, dia menilai ada beberapa kendala membuat potensi destinasi itu terpendam selama ini. Yakni, harus adanya perluasan, dan pelebaran jalan untuk menuju akses ke wisata tersebut.

“Harus kita perlebar jalan di perpanjang Sungai Loban, Kersik Putih yang sekitar 35 kilometer itu. Dimana, 15 kilometer diantaranya melewati garis pantai yang sangat indah pemandangannya luar biasa,” tuturnya.

Keindahan itu, kata dia bakal terwujud ketika jalannya dapat diperluas menjadi dua jalur dan tiga lajur.

“Hal itu pertama, akan memperindah suasana di daerah sekitar sampai 30 kilometer dari Sungai Loban sampai Kersik Putih,” ujarnya.

Menurutnya, apabila jalan tersebut sudah di perlebar, maka otomatis akan mengundang para investor untuk datang. “Kalau investor sudah datang, itu mereka akan membangun hotel, berbagai macam fasilitas wisata lainnya. Misal, arena permainan dan lain-lain,” ujarnya.

Ia memaparkan, untuk mewujudkan potensi tersebut perlu kerjasama antara Pemkab dan pemerintah pusat agar Kabupaten berjuluk Bumi Bersujud (Bersih Sukur Jujur dan Damai) mendapat perhatian, dan dikenal lebih luas lagi.

“Maksud kami tidak bisa melaksanakan kalau kita hanya dari Pemkab, karena keterbatasan anggaran kita yang sedikit dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kita,” terangnya.

Berangkat dari minimnya APBD inilah, membuatnya dari perwakilan pemkab Tanbu berkonsultasi ke Kemenparekraf, menanyakan terkait adanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa didapatkan.

“Kita mengharapkan ada sharing anggaran antara APBN, APBD kemudian juga ada dana dari investor. Nah untuk itu kami membutuhkan sport dukungan dari kementerian. Kenapa jadi kita mengharapkan, kita bisa langsung bersilahturahmi dengan Menteri Pak Sandiaga Uno,” harapnya.

Sementara itu, Komite Perencana Pembangunan Daerah Tanbu, Ir Anwar Ali Wahab menjelaskan, konsep ditawarkan merupakan pengembangan infrastruktur jalan kawasan pariwisata Pagatan dari Kecamatan Sungai Loban, hingga menuju Desa Kersik Putih, Kecamatan Batulicin.

“Karena infrastruktur jalan di kawasan pariwisata menjadi hal mutlak, untuk mendapat perhatian pemerintah pusat, infrastruktur yang baik dan memadai adalah kunci penting dalam meningkatkan daya saing,” ucapnya.

Menurutnya, infrastruktur kaitannya sangat erat dengan kemanfaatan ekonomi. Seperti, kawasan industri pariwisata, industri kecil dan menengah, kawasan ekonomi khusus, dan kawasan pertumbuhan lain.

Ambil contoh, kata pria lulusan Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat (ULM) 1998 ini. Seperti, pengembangan pelabuhan Indonesia di Kecamatan Batulicin, Tanah Bumbu.

“Kami berharap konsep ini mendapat perhatian pemerintah pusat, untuk kemudian menjadi bagian dari Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN),” tuturnya.

Hasil pertemuan Pemkab Tanbu dengan pihak Kemenparekraf ini, tambah Ir Yazidie akan disamapaikan kepada Bupati Tanbu, dr Zairullah Azhar dalam waktu dekat.

“Bahwa kita sudah melakukan komunikasi dengan kementrian, dan mengharapkan adanya pertemuan langsung face to face (tatap muka) antara Bupati dengan Menteri dan para penjabat-pejabatnya. Disitu kita harapkan ada solusi terbaik untuk membuat potensi wisata ada di Tanbu,” imbuhnya. ***

Advertisements