Kegiatan Focus Group Discussion melibatkan tujuh narasumber dari Badan Riset dan SDM KKP digelar di Gedung BUMDES Binawara, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu.
Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu menyusun Masterplan Kampung Gabus Haruan, sebagai tindak lanjut kerja sama dengan Kementerian Kelautan Perikanan RI beberapa yang dilaunching beberapa waktu lalu.
Penyusunan ditandai dengan penyelenggaraan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kelautan dan perikanan. Yakni melalui kegiatan Focus Group Discussion melibatkan tujuh narasumber dari Badan Riset dan SDM KKP.

“Kegiatan FGD diselenggarakan 24 Maret 2022 di Gedung BUMDES Binawara,” ungkap Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu, Yulian Herawati, Jumat (25/3/2022).
Menurut Yulian, FGD merupakan lanjutan survey lapangan awal Februari lalu. Kegiatan ini diikuti 25 pembudidaya, Kepala Desa dan perwakilan sejumlah SKPD di lingkup Pemkab Tanah Bumbu.
“Tujuan utama dari kegiatan FGD adalah sebagai cara untuk menjaring informasi dan aspirasi para pemangku kepentingan di wilayah” lanjutnya.
Yakni, sesuai Permen KP mengenai percepatan Kampung Budidaya, penyusunan Masterplan Kampung Ikan Gabus Haruan dilakukan untuk mendapatkan dokumen awal.
“Dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait pengembangan kampung-kampung budidaya komoditas lokal,” jelasnya.
Dalam FGD terungkap, Kepala Desa Binawara menyebutkan ada 4 titik lokasi budidaya dengan jumlah luasan sekitar 17 hektar di desanya.
Desa Binawara yang gadang-gadang sebagai Kampung Budidaya dengan tujuan agar dapat meningkatkan lapangan kerja, perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu perwakilan dari Kecamatan Kusan Hulu menambahkan, sangat dibutuhkan bimbingan terutama tentang budidaya gabus haruan dan potensi olahannya.
Karena selama ini ikan gabus haruan hanya digunakan untuk beberapa olahan seperti amplang, pentol dan lain-lain yang nilai tambah ekonomisnya kurang tinggi.
Narasumber dari BRSDM KP, Prof Dr Estu Nugroho berharwp agar kegiatan Kampung Budidaya ini dapat berjalan dengan lancar sehingga pengelolaan budidaya Gabus Haruan dari hulu ke hilir dapat tercipta.
“Mulai dari tahapan benih hingga pengolahan produk turunan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, salah satu contoh produk pengolahan yang dapat dikembangkan adalah produk albumin yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi,” ujarnya.
Menyikapi itu, lagi-lagi, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu, Yulian Herawati, menginginkan agar industri rumah tangga komoditas Gabus Haruan yang terintegrasi hulu ke hilir mampu mengangkat sektor Perikanan di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu.
“Karena potensi budidaya Perikanan di Kabupaten Tanah Bumbu yang belum dieksploitasi secara optimal,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan agar Kabupaten Tanah Bumbu dapat menjadi penghasil induk gabus haruan dan penyangga pangan perikanan dan lumbung ikan Ibukota Negara (IKN) Nusantara.
FGD dirangkai pengisian kuisioner terkait Pengembangan Kampung Gabus Haruan di Desa Binawara, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu.
Hal itu dilakukan dengan bimbingan para narasumber dari BRSDMKP dengan melibatkan penyuluh perikanan, kelompok usaha bersama, kelompok pembudidaya ikan, dan kelompok pengolah dan pemasar serta peserta lain. [alh]