Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Rembuk Stunting, Kasus di Tanbu Hanya 18,7 Persen
MENGUSUNG tema Bebaskan Keluarga dari Stunting menuju Generasi Tanah Bumbu yang Sehat, Cerdas dan Produktif, Dinas Kesehatan setempat gelar Rembuk Stunting 2022. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Ebony Batulicin, Kamis (21/7/2022).
Tujuannya dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting di Bumi Bersujud. Rembuk melibatkan seluruh SKPD stakeholder dan organisasi kelembagaan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.
“Saat ini Tanah Bumbu menduduki peringkat pertama dan terbaik dalam hal percepatan penurunan stunting dari 13 Kabupaten/kota di Kalimatan Selatan,” tutur Ketua Tim Percepatan Pencegahan Stuting Narni, SKm.

Terbukti, sambungnya, melalui review dan evaluasi kinerja tahun 2021, Tanah Bumbu menjadi kabupaten yang terbaik dalam hal penurunan stunting dengan angka kasus terendah. “Kita hanya 18,7 %,” tegasnya.
Sementara Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan M Putu Wisnu Wardhana mengatakan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis pada masa 1000 hari pertama kehidupan (1000hpk).
“Sehingga akan mengalami masalah pada perkembangan otak yang akan berpengaruh pada kualitas SDM kedepan,” terangnya.
Karenanya, Hal ini menjadi perhatian pemerintah khususnya Tanah Bumbu karena sesuai dengan visi Kabupaten 2021-2026, “Membangun Tanah Bumbu maju, unggul, mandiri, religius, dan dekokratis yang tertuang dalam misi pertama.
“Yakni mewujudkan SDM yang berkualitas, produktif dan berakhlak mulia,” tegasnya.
Dijelaskannya, saat ini pemkab telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan dalam rangka percepatan penurunan stunting sesuai dengan lingkup SKPD masing-masing.
“Serta meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan stakeholder, sehingga berkat kerjasama yang baik dengan lintas sektor baik di tingkat daerah sampai tingkat nasional dapat menurunkan angka stunting secara signifikan,” tuturnya.
Lantas, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 sebesar 28,55%, dan berdasarkan data Six Sigma Global Institute (SSGI) tahun 2021 sudah berhasil turun di angka 18,7%.
“Karena itu, melalui rembuk stunting hari ini pemda menyatakan komitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting agar dapat mencapai target nasional sebesar 14% tahun 2024,” tukasnya.
Namun, sambungnya, mewujudkan itu dibutuhkan dukungan dari pemerintah baik provinsi maupun pusat yang sekaligus sebagai wujud keseriusan pemkab tahun ini yang telah membentuk tim.
“Yakni Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kabupaten, TPPS Kecamatan dan TPPS tingkat Kelurahan,” bebernya.
Ia berharap, TPPS ini akan dapat mempercepat pencapaian target tidak hanya persoalan stunting. “Tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Tanah Bumbu,” pungkasnya.
Dikesempatan rembuk stunting ini dirangkai penandatangan komitmen oleh Pemerintah Daerah, GOW, Bhayangkari, Persit SKPD, camat Kepala Desa dan Forum Anak Tanah Bumbu serta stakeholder lainnya.
Kemudian dilanjutkan dengan launching inovasi Sitem Informasi Konvergensi penurunan Stunting (SIKIPAS).
Tampak pula hadir Dandim 1022/TNB, Kordinator Bidang KSPK BKKBN Kalimantan Selatan, Kepala Bappeda, Kepala DKBP3A, Ketua GOW Tanah Bumbu, Bhayangkari, SKPD, Camat, Lurah dan Kepala Desa.
Sementara untuk Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemndagri dan Tim INEY Regional IV Samarinda, Bappeda dan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan terhubung secara virtual. [alh]