Penulis : Redaksi

Banjarmasin, lenterabanua.com – Terkait rencana investasi empat proyek pembangunan strategis di Kalsel, Wakil Ketua DPRD propinsi, M Syaripuddin mengingatkan dan meminta agar melibatkan dan berkolaborasi dengan pelaku usaha di Banua.

Empat proyek strategis tersebut, nota kesepahamannya, baru-baru tadi, telah ditandatangani antara Kim Young O dari Pasific Global Investment Korea Selatan dengan Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA di Banjarbaru. Penandatanganan MoU disaksikan Ketua DPRD Kalsel H Supian HK.

Menurut Bang Dhin, melibatkan dan berkolaborasi dengan pelaku usaha di Banua penting dilakukan. Baik dalam tataran realisasi perencanaan, maupun pelaksanaan.

“Jangan sampai pelaku usaha di Banua hanya menjadi penonton semata. Ajak mereka terlibat dan berkontribusi. Bisa melalui asosiasi dan organisasinya di Kalsel. Ada Kadin, Hipmi, Gapensi, dan lainnya, ” kata legislator yang akrab disapa Bang Dhin ini.

Dengan berkolaborasi dan sinergitas bersama pelaku usaha Banua, ia berkeyakinan, saat proyek-proyek strategis itu dijalankan, akan semakin lancar dan terkoordinasi dengan baik.

Hal penting lainnya, menurut politisi PDI Perjuangan Kalsel ini, libatkan dan rekrut pula tenaga-tenaga kerja lokal sesuai proporsi.

“Sehingga, secara nyata proyek-proyek strategis itu berkontribusi membuka lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran di Banua. Jangan melulu pekerja dari luar saja. Prioritaskan pula tenaga kerja lokal,” ucapnya.

Empat proyek strategis yang MoU-nya telah diteken itu adalah kelanjutan pembangunan Jembatan Batulicin – Pulau Laut Kotabaru.

Kemudian, jalan bebas hambatan sepanjang 157 kilometer antara Banjarbaru – Batulicin.

Lalu, jalur kereta api sepanjang 215 kilometer menghubungkan Kota Banjarmasin – Tanjung, ibukota Kabupaten Tabalong.

Selain itu, pembangunan Pelabuhan Trisakti Baru terintegrasi dengan Kawasan Industri Terpadu Mantuil di Kota Banjarmasin juga jadi alternatif investor Korsel.

Proyek lain yang ditawarkan Pemprov Kalsel adalah Pembangunan Pusat Jantung Terpadu di RSUD Ulin Banjarmasin.

Adapun pola pembiayaan yang nilainya triliunan rupiah ini berupa pinjaman dana daerah kepada investor.

Bang Dhin juga mengingatkan agar pelaksanaan rencana investasi bekerjasama dengan perusahaan dari Korsel itu benar-benar dikawal dengan kehati-hatian dan cermat. Monitoring dan pengawasan ketat mesti dilakukan. Agar proyek pembangunan benar-benar sukses dijalankan.

“Kita menyambut positif rencana investasi ini. Diharapkan, proyek-proyek itu menjadi daya ungkit gerakan pembangunan dan perekonomian rakyat di Banua,” pungkasnya. ***

Advertisements