Penulis : Redaksi

BANJARMASIN, LENTERABANUA.COM – Tidak adanya persyaratan untuk lulusanPersatuan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dalam seleksi CPNS dikeluhkan. Guna mencarari solusi atas masalah ini, sejumlah Perkumpulan PGMI Wilayah Kalsel curhat ke Komisi IV DPRD Kalsel. Mereka datangi Rumah Banjar Jumat (8/1/2021).
 
Ketua Perkumpulan Dosen PGMI wilayah Kalsel, Barsihanor mengatakan harusnya para jebolan PGMI mendapat perlakuan yang setara dengan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dalam seleksi CPNS.
 
Karena itu, ia berharap agar pemerintah daerah dapat segera menindaklanjuti aspirasi ini bisa diupayakan kedepannya.
 
“Ini ada diskriminasi terhadap lulusan PGMI, harusnya kami juga punya kans,” katanya.
 
Secara kurikulum, jelasnya, tidak ada perbedaan antara mereka yang mengenyam pendidikan di PGMI maupun PGSD. Keduanya sama-sama punya kemampuan untuk menjadi guru kelas.
 
“Kami datang ini agar mendapat suport dari dewan,” ujarnya.
 
Namun justru sebaliknya, ketika Kementerian Agama (Kemenag) membuka lowongan seleksi CPNS, PGSD tetap bisa mendaftar. Padahal itu malah memperkecil peluang kawan-kawan lulusan PGMI untuk bisa lulus.
 
“Peluang jebolan PGMI menjadi semakin kecil,” ucapnya lirih.
 
Ketua Komisi IV, M Lutfi Syaifuddin memahami apa yang dirasakan para alumni PGMI di Kalsel. Ia berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut ke pemerintah daerah.

“Kami akan membuat surat ke seluruh BKD dan DPRD kabupaten/kota, agar jebolan PGMI diberi kesempatan untuk mendapatkan kesempatan mendaftar seleksi CPNS,” ujarnya.
 
Politikus Gerindra ini melihat, tidak adanya formasi bagi PGMI di tiap seleksi CPNS bukan lantaran disengaja melainkan lantaran ketidaktahuan semata.
 
“Kami rasa ini bukan kesengajaan, hanya ketidaktahuan teman-teman BKD di daerah,” pungkasnya.

Penulis Zainal Hakim

Advertisements