lenterabanua.com

Periksa 900 Ekor Hewan Qurban, Tim Gabungan Belum Temukan PMK di Tanbu

Tanah Bumbu, lenterabanua.comPeriksa 900 Ekor Hewan Qurban, Tim Gabungan Belum Temukan PMK di Tanbu

JELANG Hari Raya Idul Adha 1434 H, Tim Gabungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu, bersama tim gabungan dari Polres dan Kodim serta tim kesehatan periksa hewan kurban di Batulicin, Rabu (6/7/2022).

Pemeriksaan dilakukan disejumlah titik itu, guna memastikan hewan kurban siap untuk disembelih saat lebaran. Lapak pedagang hewan qurban yang disasar diantaranya di Jalan Raya Batulicin, Kelurahan Batulicin.

“Pemeriksan masih berjalan. Namun sudah memeriksa 900 ekor sapi, semuanya dinyatakan bebas dari Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) serta penyakit lainnya,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Berkat.

Menurutnya, masih ada ratusan sapi lagi yang akan disasar pemeriksaan. Karena dari laporan yang diterima ada sekitar 1.300 ekor hewan qurban masuk ke Tanah Bumbu dari luar daerah. Belum termasuk peliharaan warga lokal.

“Pemeriksana kesehatan sebenarnya sudah dilakukan sebelum berangkat dan kedatangan. Namun kami dari tim kembali pastikan hewan kurban yang diperdagangkan tidak ada gangguan kesehatan,” lanjutnya.

Ditambahkan Berkat, pihaknya akan terus melakukan monitoring di sejumlah tempat untuk memastikan hewan kurban ini benar-benar bebas dari PMK dan penyakit lainnya.

“Sejauh ini aman dan aman untuk dikonsumsi masyarakat,” sambung Berkat sembari menyebutkan sapi yang datang dari luar rata-rata jenis sapi Bali dan Madura hingga Limusin dan Brahma.

Sementara itu, pedagang sapi asal Masalembu Jawa Timur, Hasan Basri yang berjualan dipinggir jalan, memastikan sapi yang didatangkan aman dari penyakit PMK.

Ia mengaku, pihaknya sudah 15 tahun melakoni penjualan sapi ke Kalimantan. Dan tiap tahun jelang lebaran hari raya kurban buka lapak. Tahun ini ada sebanyak 65 ekor yang didatangkan dan baru laku sekitar 25 ekor.

“Biasanya tiap tahun hampir habis, namun tahun ini menurun karena maraknya informasi PMK. Tapi disini kami memastikan hewan yang kami bawa ini aman karena sebelum berangkat, kesehatannya sudah diperiksa oleh tim ahli kesehatan hewan di sana,” ujarnya.

Kendati demikian, ia berharap tahun ini sapi yang didatangkan bisa habis seperti tahun-tahun sebelumnya dan bila pun ada sisa biasanya dikirim ke Pelaihari.

“Namun tahun ini belum tahu seperti apa lantaran Pelaihari masih zona merah karena PMK,” tukasnya.

Sementara harga sapi yang dijualnya dari harga Rp 16 juta sampai 30an juta, tergantung besaran dan berat sapi. [hk]

Exit mobile version