Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Sepekan pasca kejadian memilukan bagi pekerja tambang manual di desa Mentawakan Mulia, kecamatan Mentewe, kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, suasana mulai mereda.

Tim SAR Gabungan dari Basarnas Banjarmasin, TNI/ Polri, BPBD Tanah Bumbu dan relawan Jhonlin Grup serta Arutmin sepakat menghentikan proses pencarian dan evakuasi korban sisa yang belum ditemukan.

“Sesuai SOP, setelah 7 hari proses pencarian dihentikan. Karena lokasi terakhir sangat rawan longsor, sehingga tim tidak memperpanjang misi evakuasi terhitung hari ini,” ungkap Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBP Tanah Bumbu, Abdul Rahim, Minggu (31/1/2021) sore.

Rahim mengaku, dari hasil analisis tim yang dilakukan hari ini dengan terjun ke lokasi target, tidak memungkinkan untuk dilanjutkan. Pasalnya, tempat tersisa yang akan disasar sudah mulai membahayakan bagi tim penyelamat, sehingga harus dihentikan.

“Pak bupati juga sudah memberikan instruksi untuk menghentikan misi, dengan pertimbangan keselamatan petugas di lapangan. Namun sebelum dihentikan kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga, dan mereka memahami kondisi ini,” jelas Rahim.

Walau pun semua personil Tim SAR Gabungan ditarik dari lokasi kejadian, tetapi, lanjutnya, upaya pencarian oleh pihak keluarga dan masyarakat setempat di izinkan. Dengan catatan harus diawasi pemangku kebijakan di wilayah itu.

“Mereka akan diawasi Camat, Danramil, Kapolsek, Kades, Babinkantibmas hingga Babinsa. Tapi jika Tim SAR Gabungan kembali dibutuh, kami siap terjun lagi,” imbuhnya.

Menurut Rahim, nyaris semua lorong dan sudit di dalam terowongan sudah disasar. Tapi hingga hari terakhir pencarian belum ada titik terang keberadaan 1 korban lagi atas nama Misgiyo (53), warga desa Mentawakan Mulia, kecamatan Mentewe.

“Sedangkan lokasi yang belum dijamah berada paling sudut sebelah kanan pintu masuk terowongan sulit dijangkau. Selain terpapar lumpur setinggi 2 meter, langit-langit terowongan mulai kelihatan longsor. Kondisi ini membahayakan petugas penyelamat,” tegasnya.

Ia membeberkan, selama proses pencarian dan evakuasi, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan 9 korban meninggal dunia di dalam terowongan. Sedangkan 12 pekerja berhasil selamat dan diselamatkan meski dengan penuh perjuangan melawan maut.

“Alhamdulillah semua korban meninggal sudah diserahkan dan dikebumikan keluarga masing-masing. Identifikasi korban memang dipercepat dengan melibatkan 2 rumah sakit,” pungkasnya.

Sebelumnya, Minggu (24/1/2021) terjadi peristiwa longsor di area tambang batubara manual terowongan bawah tanah di desa Mentawakan Mulia, kabupaten Tanah Bumbu. Kejadian berlangsung pukul 14.30 WITA, setelah kolam penampungan air tambang jebol dan longsor ke dalam terowongan.

Air bercampur lumpur langsung memenuhi seluruh lorong terowongan, lokasi 22 pekerja tambang beraktivitas. Beberapa jam setelah kejadian, 5 pekerja berhasil keluar. Sedangkan 7 lainnya menyusul 12 jam kemudian. Sementara 10 pekerja terperangkap di dalam terowongan yang dipenuhi air dan lumpur.

Penulis Alhakim

Advertisements