Penulis : Redaksi
  • Manfaat karet sebagai campuran
    aspal mampu menambah kekuatan
    Jalan Nasional.

Banjarmasin, lenterabanua.com – Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah XI Kalsel, kedepan jalan-jalan protokol berstatus nasional di Kalimantan Selatan akan menerapkan aspal campuran karet.

Hak itu diungkapkan Kepala Satker PJN Wilayah XI Kalsel, Tito Purnomo R ST MM, melalui PPK 2.2 Bambang Raharmadi ST MT, Selasa (2/11/2021) di Banjarmasin.

Ia mengungkapkan penggunaan aspal bercampur karet akan diaplikasikan diseluruh ruas jalan nasional yang ada di Kalsel.

Dia juga mengharapkan kalsel ke depannya mampu memproduksi aspal karet sendiri, “Sehingga bisa membantu para petani karet di banua, untuk meningkatkan perekonomiannya,” harap Bambang.

Disebutkannya, penggunaan aspal karet sesuai instruksi Presiden RI Ir H Joko Widodo. Yakni penggunaan aspal campuran karet kepada Kementrian PUPR agar diterapkan ke seluruh jalan nasional di Indonesia.

Selain memiliki keunggulan dalam peningkatan mutu jalan penggunaan, aspal karet juga bertujuan untuk membantu perekonomian petani karet.

Pasalnya harga komuditi karet yang cenderung tidak stabil membuat pemerintah harus putar otak untuk membantu petani karet agar hasil kebun nya terjual dengan harga pantas.

Jokowi menginginkan pengguna karet dalam negeri di gunakan sebagai campuran aspal dalam pekerjaan infrastruktur kebinamargaan.

Terlebih lagi keinginan tersebut muncul karena aspal yg bercampur karet di nilai memiliki banyak keunggulan. Baik dalam aspek ketahanan retakan, maupun tahan terhadap deformasi alur.

Dibanding dengan aspal biasa, percampuran aspal dengan karet memiliki daya tahan lebih tinggi. Kandungan aspal karet dengan aditif berbasis karet yg di tambahkan pada dosis tertentu tergolong dalam aspal modifikasi polimer.

Material karet dalam aspal menjadikan aspal lebih elastis, sehingga dapat menahan beban lalu lintas yang berat. Disamping itu, materialnya tidak mudah meleleh, terutama ketika cuaca panas ketika siang hari.

Di sisi lain, aspal karet di anggap lebih lengket dengan agregat sehingga permukaan jalan tidak cepat berlubang.

Bahkan penggunaan aspal karet diklaim akan menghemat biaya pemeliharaan dan perbaikan jalan yang seringkali sama dengan pembuatan jalan yang baru. Dewasa ini teknologi aspal karet siap dikembangkan.

Perlu di ketahui, aspal bercampur karet mempunyai bahan dasar lateks pravulkanisasi yang merupakan lateks pekat, di olah secara kimiawi, sehingga tahan panas dan oksidasi.

Sekali tiga uang, kesiapan aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi juga dinilai karena adanya dukungan dari pihak industri. Jenis bahan aditip lain yang dapat ditambahkan dalam pembuatan aspal karet adalah serbuk karet alam.

Namun menerapkan teknologi ini hanya dapat di lakukan pada skala terbatas. Aspal karet jua tidak mudah meninggalkan jejak roda pada aspal biasa.

Atas beragam keunggulannya itu pula Balai Besar Pelaksanan Jalan Nasional Kementrian PUPR disejumlah daerah seperti Medan (Sumatera Utara), Palembang (Sumatra Selatan), Padang (Sumatera Barat) dan Lampung.

Kemudian Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat), Balikpapan (Kalimantan Timur) dan daerah lain penghasil aspal diperintahkan menggunakan aspal di ruas jalan nasional.

Sejauh ini sudah di, setujui spesifikasi khusus interim untuk di gunakan di lingkungan direktorat jendral bina marga, dan di maksudkan untuk menjadi acuan bagi pemangku kepentingan untuk pekerjaan jalan menggunakan aspal yang mengandung karet alam.

Di Kalimantan Selatan sendiri, Balai pelaksanaan jalan(BPJN) dalam penerapan penggunaan aspal dengan campuran karet itu sudah di lakukan di ruas jalan nasional.

Tepatnya di ruas jalan Pantai Hambawang- Lingkar Walangsi, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Juli 2020 lalu. Ruas jalan itu sendiri sepanjang 3 meter dan tebal 7 meter. *ril|hms bpjn

Advertisements