Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Akibat serangan hama, hasil panen padi di desa Pakatellu, kecamatan Kusan Hilir, kabupaten Tanah Bumbu, mengalami penurunan. Kondisi ini terjadi dalam 3 tahun terakhir.

“Biasanya hasil panen sebanyak 7 ton perhektare, namun kini hanya 3 ton saja perhektarenya. Turunnya hasil panen padi karena diserang hama pasca padi berumur 2 bulan,” ungkap Kades Pakatellu Hamaludin, Senin (12/7/2021).

Disebutkannya, ketika padi umur 2 bulan buah padi kosong, sehingga saat waktu dipanen, banyak padi yang hampa. Selain masalah hasil panen, saat dijual harganya pun murah, sehingga banyak petani meninggalkan lahannya pergi merempa.

“Dan kasus panen ini sudah disampaikan ke dinas terkait,” tambahnya.

Terpisah, Kabid Tanaman dan Hortikultura, Dinas Pertanian kabupaten Tanah Bumbu, Robby Candra mengatakan, persoalan panen menurun apakah di panen pertama atau panen kedua.

“Kalau itu terjadi pada panen kedua sangat mungkin, karena unsur hara sudah habis diserap waktu panen pertama,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Robby, saat panen pertama sisa hama dibatang padi di lahan masih belum habis, lalu datang tanam kedua, inilah penyebabnya.

“Lahan panen pertama hama masih ada di batang padi, lalu dilakukan tanam kedua, maka hasil penen kedua terkontak dengan hama yang masih ada dilahan,” jelasnya.

Menyoal harga jual padi murah, ia menjelaskan, akibat panen serentak, sehingga terjadi over produksi yang mengakibatkan jumlah gabah di pasar melimpah.

“Karena barang berlimpah harga turun,” pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Nahrul Pajri menerangkan, terkait hasil panen yang tidak laku di pasar karena beras hasil petani tidak sesuai dengan keinginan konsumen.

“Di pasar beras yang dijual adalah pulen, sedangkan produksi kita jenisnya agak keras. Inilah persoalannya,” katanya.

Intinya, tandas Nahrul, petani kita harus membaca keinginan pasar, apa yang diminta itu yang harus disiapkan. ***

Advertisements