Penulis : Redaksi
  • Ubaidillah bersama keluarga merintis bisnis sarang burung walet rumahan.

Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Investasi sarang burung walet rumahan, dinilai sangat menggiurkan. Sehingga banyak pebisnis yang banting stir mempertaruhkan dananya untuk membangun usaha ini. Bahkan Diantaranya harus rela menjual harta bendanya demi menanam investasi disektor ini.

Tak pelak, para pengusaha maupun masyarakat ramai-ramai membangun sarang walet di sekitar rumah. Bahkan, ada juga yang merenovasi rumah mereka menjadi sarang burung.

Burung walet atau disebut juga burung layang-layang adalah jenis burung yang memiliki sayap cukup lebar dibanding ukuran tubuhnya. Burung ini memiliki sayap runcing dengan warna tubuh bagian atas hitam dan coklat pada bagian bawah.

Habitat burung walet berada di wilayah pantai atau pemukiman dan menghuni gua-gua, bangunan kosong, serta ruang besar lainnya.

Burung ini biasanya hidup berkelompok dan membentuk sarang dari air liur mereka yang mengeras. Nah, sarang burung walet inilah yang banyak diperjualbelikan untuk dikonsumsi, kesehatan, kecantikan, dan manfaat lainnya.

  • Contoh sarang burung walet yang dipanen. Ft Istimewa (web)

Jika sudah bersarang, harganya tidak main-main. Satu gramnya saja bisa dibanderol lebih dari Rp20 ribu. Per kilogram (kg) berarti mencapai sekitar Rp20 juta. Sangat mahal bukan?

Nah jika benar-benar ditekuni, bisnis ini dapat menghasilkan pundi-pundi uang sangat besar. Untungnya pun berlipat-lipat ganda.

Seperti Akhmad Ubaidillah, warga Jalan Transmigrasi, Plajau Desa Baroqah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu juga mencoba mengadu keberuntungan di bisnis ini. Ia yang baru saja membangun sarang burung walet di Kecamatan Mantewe.

“Saya tertarik dan berminat untuk mencoba memulai usaha sarang burung walet karena melihat peluang usaha dibidang ini sangat menjanjikan” katanya, Minggu (10/10/2021) disela meninjau pembangunan bangunan sarang waletnya.

Ia mengaku, awalnya tertarik bisnis ini karena melihat kawan yang sudah berhasil. Bahkan atasan dan juga merupakan temannya memberi saran dan petunjuk untuk berbisnis sarang burung walet buat investasi masa depan.

  • Ubaidillah bersama keluarga merintis bisnis sarang burung di Kecamatan Mentewe, Tanbu.

“Mendengarkan nasehat dan petunjuk dari atasan ditempat saya bekerja yang juga saya anggap sebagai teman dekat sangat masuk akal, saya pun mencoba untuk mengikutinya dan membuat sarang burung walet ini,” ujarnya.

Bahkan untuk berinvestasi ini, ia rela berkorban,”Untuk modal pembuatan sarang burung ini saya rela mengikhlaskan mobil untuk dijual dan uangnya saya pergunakan untuk pembangunan sarang burung walet dengan ukuran 8 M X 12 M dengan tinggi bangunan 4 lantai,” Jelasnya.

Ubaidillah berharap, kedepannya usaha yang baru dirintisnya ini berjalan lancar dan berhasil menambah pundi-pundi rupiah bagi keluarganya.

“Mudah-mudahan sarang burung yang saya bangun ini banyak didatangi burung walet dan bersarang dalam bangunan ini, serta berhasil dan juga membawa keuntungan yang berkah untuk keluarga saya,” harapnya.

  • Bisnis Ini Butuh Modal Besar

Diketahui, dirilis dari berbagai sumber untuk budidaya sarang burung walet, paling utama adalah menemukan tempat strategis yang menjadi lokasi burung berkeliaran. Dengan kata lain, menemukan habitat dari burung walet itu sendiri.

  • Proses pembangunan sarang burung walet rumahan milik Ubaidillah.

Kemudian harus membangun gedung kosong sebagai tempat persinggahan burung layang-layang tersebut. Dan perlu diketahui, burung walet memiliki kaki yang pendek, mereka tidak dapat hinggap di tanah, namun dapat menempel di tembok.

Burung jenis ini pun menyukai lokasi ruang seperti gua yang cukup luas. Jadi, jika ingin berbisnis sarang burung walet dan ingin membudidayakannya, perlu menyiapkan sebuah bangunan cukup luas dan tinggi dengan lubang-lubang terbuka agar burung walet bisa membuat sarang di dalamnya.

Sayangnya, butuh modal besar sampai ratusan juta rupiah untuk membangun gedung tersebut. Jadi bisnis sarang burung walet bukan bisnis modal kecil.

Namun uang yang harus dikeluarkan untuk budidaya sarang burung walet akan sepadan dengan hasilnya. Karena panen sarang burung walet tidak memakan waktu lama.

Paling cepat satu bulan, dan tiga bulan paling lama. Setiap kali panen, hasilnya berlimpah, sekitar 10-30 kg. Didukung permintaan yang tinggi, harga sarang burung walet bisa naik tinggi.

  • Pembangunan sarang burung walet di Kecamatan Mentewe.

Jika baru belajar budidaya, dan hanya memperoleh satu sampai dua kg sarang burung walet sekali panen, itu sudah lumayan. Omzet yang dikantongi sudah bisa mencapai belasan juta rupiah.

Dengan proyeksi pengembangan bisnis yang benar, konsisten menjalankannya, maka bisnis sarang burung walet akan mendatangkan keuntungan berkali lipat.

  • Sarang Burung Walet Kaya Gizi

Sarang burung walet bisa dikonsumsi. Lazimnya diolah menjadi sup. Dimakan selagi panas dan mengandung gizi yang baik untuk tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan kalori.

Ada sejumlah restoran yang menawarkan menu sup sarang burung walet yang pastinya sangat baik untuk kesehatan tubuh. ***

Advertisements