Penulis : Redaksi

Amuntai, lenterabanua.com – Bukan persoalan baru, jika selama ini kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menjadi korban kiriman banjir dari tetangganya. Karena struktur lahan di ‘Kampung Itik Alabio’ ini masuk dataran rendah dan hamparan rawa. Sehingga ketika musim penghujan, HSU menjadi terminal luapan air sungai Balangan dan Tabalong.

Kondisi ini menarik perhatian Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, ketika melakukan kunjungan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten HSU, Senin (11/1/2021). Kunker itu sekaligus dalam rangka monitoring kesiapan dalam menghadapi musibah banjir.

Wakil Ketua Komisi I H Syahdilah mengatakan, untuk menanggulangi permasalahan tersebut, dibutuhkan koordinasi antar pemerintah kabupaten.

“Wilayah HSU terdapat pertemuan antara 2 sungai besar yang mengalir dari Tabalong dan Balangan. Sehingga walaupun curah hujan rendah di HSU akan tetapi jika tingkat ketinggian air sungai di 2 Kabupaten tersebut meluap, maka akan berpengaruh juga pada wilayah Kabupaten HSU,” ucapnya.

Sementara Kepala BPBD Kabupaten HSU Drs Sugeng Riyadi mengungkapkan, untuk di Kabupaten Hulu Sungai Utara bercermin dari kejadian sebelumnya, minimal ada 2 kali setiap tahun dilanda banjir.

“Belajar dari tahun-tahun yang lalu ancamannya sampai akhir Februari,” jelasnya.

Penulis Zainal Hakim

Advertisements