Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu, lenterabanua.comBendungan Kusan, Dr Joerg Hartmann: Memiliki Potensi

WACANA Pembangunan Bendungan Kusan, telah sampai pada tahapan pengumpulan dokumentasi.

Tim Assessment dalam rangka penilaian rencana pembangunan Bendungan Kusan, tengah sibuk mendata bersama Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu.

Penilaian ini menggunakan Internasional Standar (Hydropower Sustainability Standard) yang juga dihadiri oleh Tim Internasional Assessment terdiri dari 3 orang.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia sedang dalam kondisi anggaran yang berat, sehingga perlu mencari peluang dengan rencana (pendanaan internasional) maupun menggunakan peluang Asian Development Bank (ADB).

Pemerintah Indonesia berinisiatif mengambil kebijakan strategis, dalam hal ini untuk bekerjasama dengan melibatkan International Hydropower Association (IHA) dan setidaknya ada sekitar 12 item teknis jadi acuan Assessment.

Dr Joerg Hartmann, selaku Accredited Lead Assessor of the Hydropower Sustainability Standard mengatakan, Ini baru dokumen teknis dan masih belum direfleksikan.

“Hari pertama kami menilai sangat baik, dimana rencana area tergenang dan rencana wilayah yang dibangun nantinya diharapkan ada kontribusi yang berjalan,” paparnya, Jumat (25/11/2022).

Dikatakannya, Bendungan Kusan, hingga saat ini dalam tahap collecting data (pengumpulan data), tim melihat data kedepannya terkait apa saja yang bisa direkomendasikan untuk pembangunan Bendungan Kusan.

“Kendalanya tetap ada, namun dari perencanaan sejauh ini, bendungan punya nilai manfaat yang beragam, seperti nantinya akan menjadi penyediaan air baku masyarakat, penanganan situasi banjir daerah, PLN dan juga Irigasi. Maka hal ini menjadi tantangan bagi Pemerintah Indonesia untuk memperhatikan fungsi-fungsi agar kedepan bisa dikendalikan serta terkoordinasi secara baik. Kami melihat tujuan Bendungan Kusan ini mampu terdeliver,” ungkapnya.

“Peranan Pemerintah akan sangat krusial, disamping yang menjadi inisiator bendungan ini adalah Pemda, tentu akan ada cost (biaya) yang harus disediaakan terkait apa saja yang terdampak, sejauh mana komitmen Pemda tentu harus kuat dan tinggi, alangkah baiknya ada kombinasi investasi antara pemerintah daerah dan pihak swasta untuk sama-sama bergerak menyampaikan kebutuhan publik,” lanjut Joerg.

Dirasa sangat yakin Bendungan Kusan memiliki potensi, terutama aspek sosial dan lingkungan berdasarkan pengamatan secara baik, direncanakan rekomendasi yang diusulkan bisa lebih layak, meskipun kalkulasi nilai budget belum bisa dipastikan.

“Variasinya bisa berubah, ekspetasi sekarang kalau tidak bisa membangun bendungan 2 sampai 3 tahun kedepan pasti akan naik budgetnya, pembangunan bendungan memang agak rumit, butuh waktu sekitar 2 tahun lebih, rencana membangun bendungan 60% lebih pasti akan ada kondisional yang membuat proses tersebut bisa semakin cepat atau semakin melambat,” kata Ir Juari selaku Koordinator Pendayagunaan Sumber Air, Irigasi dan Rawa dari Direktorat Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas dalam kesempatannya menambahkan keterangan.

Gambaran Assesment sudah dipetakan, seberapa nilai ekonomi dari milik pemukiman warga, kebun mata pencaharian, dan kawasan hutan terkait, harus diperhitungkan Appraisal.

Sebelumnya terkait adanya peluang atau proyek bendungan yang menjadi trend pilot project, akan dipastikan tidak ada pelanggaran undang-undang.

Kemudian, Tim Penilai bergeser untuk melihat daerah hilir bendungan dan rencana yang bisa disupport untuk irigasinya. Tim mengatakan akan fokus pada dasar dokumen yang ada dan verifikasi faktual. [hk]

Advertisements