Penulis : Redaksi

KMP Jembatan Musi II ‘karam‘ ditengah Selat Pulau Laut, yang memisahkan kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru, Kalsel, Jumat (7/5/2021).

Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Sebuah Kapal Motor Penyeberangan (KMP) rute pendek di Kalimantan Selatan karam bersama muatannya, ditengah Selat Pulau Laut, yang memisahkan kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru, Jumat (7/5/2021) malam sekitar pukul 19.00 WITA. Tak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian materi atas musibah yang diklaim karena cuaca ini ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Peristiwa ini berawal posisi kapal jenis roro bernama lambung KMP Jembatan Musi II ini kandas sehari sebelumnya, yakni Kamis (6/5/2021) pukul 11.40 WITA di wilayah timur Pulau Sewangi, ditengah Selat Pulau Laut.

Kapal fery tujuan Batulicin, Tanah Bumbu – Tanjung Serdang, Kotabaru ini kandas setelah hantam cuaca buruk berupa hujan lebat dan angin kencang. Sehingga mengakibatkan kapal terdorong keluar lintasan ke perairan dangkal.

Namun, petugas Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kotabaru-Batulicin berhasil mengevakuasi 16 dari 23 penumpang dengan selamat. Sisanya memilih bertahan di kapal dengan alasan menjaga barang miliknya.

“Sayangnya muatan berupa kendaraan bermotor gagal dievakuasi. Yakni 4 unit truk, 1 pick up box, 1 mobil minibus dan 8 sepeda motor tertinggal didalam kapal yang mengapung dilaut,” ucap Kasi Keselamatan Berlayar Dan Patroli KSOP Kelas III KBBL, Rona Wira, Jumat (7/5/2021) saat dikonfirmasi di kantornya.

Kasi Keselamatan Berlayar Dan Patroli KSOP Kelas III KBBL, Rona Wira.

Naas, agen kapal dan KSOP setempat dua gagal menarik KMP Jembatan Musi II ke dermaga, menggunakan bantuan tugboat KSA. Kapal fery penyeberangan yang dinakhodai Dwi Hendra Asmoro ini justru oleng setelahnya, Jumat (7/5/2021) malam tepat pukul 19.00 WITA.

“Kapal miring 10 derajat ke kanan, sehingga membuat air masuk kedalam kapal hingga 1 meter,” jelasnya.

Miringnya kapal diduga akibat adanya tebing didasar laut yang ditimpa KMP Jembatan Musi II ketika air surut, sehingga posisinya tidak normal seperti semula.

“Rencana awal setelah dua kali gagal mengevakuasi kapal ini, Senin depan akan ditarik ke dermaga menunggu air laut pasang setinggi 2,5 meter,” tandasnya.

Namun belum sampai waktunya, kapal keburu karam dan ini akan menghambat proses evakuasi.

Menurut Rona, hampir dipastikan muatan rusak karena terendam air. “Dan pastinya diklaim pemiliknya ke asuransi sesuai ketentuan,” pungkasnya.

Namun ia belum berani memastikan penyebab pasti musibah ini, apakah akibat human error. Tapi berawal dari cuaca.

Sementara manajemen PT Jembatan Maritim Nusantara sebagai owner KMP Jembatan Musi II belum berhasil dikonfirmasi terkait musibah ini. Tim

Advertisements