Penulis : Redaksi

Banjarmasin, lenterabanua.com – Menjelang akhir tahun 2021 Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Selatan menyampaikan program laporan kinerja selama tahun anggaran 2021, Selasa (28/12/2021) yang bertempat di Kantor BNN Kalsel.

Diawali sambutan Kepala BNN provinsi Kalsel Brigjen Pol Drs Jackson Lapalonga yang menyampaikan sejumlah program upaya pihaknya dalam perang melawan peredaran dan penyalahgunaan narkotika.

Dalam paparannya, hasil pencapaian penangkapan pelaku serta barang bukti berupa narkotika jenis sabu dan obat-obatan selama tahun 2021, tercatat mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Yakni untuk barang bukti yang berhasil diamankan jenis sabu sebanyak 24.346,27 dan untuk XTC sebanyak 359. Adapun jumlah tersangka yang berhasil diamankan dalam kurun waktu sepanjang tahun 2021 laki laki 61 orang sedangkan perempuan sebanyak 8 orang.

Dari hasil data tersebut ditemukan adanya peningkatan jumlah barang jenis narkotika yang berhasil diamankan. Sebagai perbandingan tahun 2019 jumlah barang bukti yang berhasil diamankan untuk jenis sabu 7.251,10 gram dan untuk ekstasi sebanyak 598 butir.

Sementara untuk tersangka yang berhasil ditangkap laki-laki 54 orang dan perempuan 9 orang. Sedangkan untuk tahun 2020 barang bukti yang berhasil diamankan jenis sabu sebanyak 3.202,71 gram dan ekstasi sebanyak 34.

BNN Kalsel berhasil mengamankan tersangka 92 pria dan 7 orang wanita. Sementara upaya rehabilitasi BNN Kalsel untuk data 2020 rawat jalan sebanyak 390 orang, rawat inap sebanyak 49 orang. Lantas yang pulih/sembuh sebanyak 293 orang.

Sedangkan sebagai perbandingan 2021 rawat jalan sebanyak 483 orang, rawat inap sebanyak 35 orang, pulih/sembuh sebanyak 349 orang.

Sebagai tambahan BNN Kalsel juga berhasil mengungkap jaringan yang beroperasi diwilayah Banjarmasin dan Hulu Sungai Tengah. Yakni Asep Surani Alias Asep, Abdul Sani Dan Heriyadi, merupakan jaringan lapas.

Selain mengungkap jaringan peredaran narkoba dan barang bukti, BNN Kalsel juga memperhatikan program rehabilitasi bagi para pengguna Narkotika dengan memekasimalkan Tim Assesment Terpadu (TAT) untuk menanggulangi para pecandu narkoba.

“Para pengguna tidak ada yang dipenjara kami himbau untuk para masyarakat dan pihak keluarga apabila ada anggota keluarga yang merupakan salah satu penyalahguna narkotika kami harap segera melapor,” tukas Jackson Lapalonga.

Dijelaskan, trend yang terjadi selama 2021 ini penyalahgunaan narkotika lebih meningkat. “Padahal hampir semua orang berada dirumah dikarenkan WFH (Work From Home),” pungkas Jackson Lapalonga. *rilbnn

Advertisements